Rabu, 19 Agustus 2009

Pawai Pembangunan Mitra Diwarnai Aksi Unjuk Rasa

Rosa.Tombatu-Pawai pembangunan Minahasa Tenggara (Mitra) yang dipusatkan di Kecamatan Tombatu, Selasa (18/08) kemarin diwarnai aksi unjuk rasa. Sedikitnya ratusan warga Tombatu menggelar aksi demo di pusat pertokoan Desa Tombatu, tepatnya di depan panggung kehormatan yang ditempati top eksekutif Mitra. Awalnya aksi unjuk rasa penolakan terhadap logo baru Mitra, yakni burung merpati alias Pombo berlangsung damai. Namun tiba-tiba menegang, saat Camat Tombatu Drs Ventje Momuat ikut campur dengan merampas kertas berisi tuntutan para pendemo. Aksi ini-pun tidak lepas dari perhatian bupati Mitra Tjanggulung dan Wabup Drs Jeremia Damongilala yang berdiri tak jauh dari lokasi demo.
Kapolsek Tombatu AKP Johny Kolondam saat dikonfirmasi METRO di lokasi demo menyatakan rasa kekesalanya terhadap perbuatan Camat Tombatu yang melakukan perbuatan tak terpuji dengan merampas kertas dari tangan Korlap Pdt Evert Momuat, saat ingin membacakan tuntutan mereka. Soalnya, akibat aksi itu, kertas berisi tuntutan pendemo itu robek. Kata Kapolsek, sepatutnya Camat tidak bersikap arogan dengan merampas seenaknya kertas berisi tuntutan pendemo, tanpa ada koordinasi dengan polisi. Pasalnya, akibat aksi sang camat itu, nyaris terjadi anarkis. Dimana beberapa pendemo sempat mengepung camat Tombatu itu. Untung saja, Kapolsek Tombatu dan Kabag Ops Polres Mitra AKP Mentas Sianturi ada di lokasi demo. Sehingga tidak sampai terjadi aksi anarkis dilapangan.
Jika-pun camat Tombatu ingin cari muka kepada atasan, yakni bupati Mitra bukan cara demikian. Lanjutnya, perbuatan camat Tombatu ini sudah dilaporkan ke Kapolres. Kemungkinan camat Tombatu itu akan dipanggil untuk dimintai klarifikasi terkait perbuatan dia yang tanpa koordinasi merampas atribut pendemo, ujar mantan Kapolsek Ratatotok ini. Gawatnya, sejumlah warga Tombatu juga menyesalkan aksi camat Tombatu. Bahkan warga mendukung pernyataan Kapolsek yang menyebut camat Tombatu ingin cari muka ke bupati. "Kemungkinan camat Tombatu itu takut kehilangan jabatan jika hanya tinggal diam membiarkan aksi demo berlangsung," ujar sejumlah warga Tombatu kemarin di lokasi demo.
Pantauan Radio Swara Amoerang ini, pawai pembangunan dimulai pukul 10.00 Wita. ratusan kendaraan mulai memadati kota Tombatu. Tidak lama menunggu, rombongan bupati Mitra T2-pun tiba di lokasi. Selanjutnya bupati pertama pilihan rakyat Mitra itu-pun menuju panggung kehormatan bersama Wabup Drs Jeremia Damongilala, Plt Sekda Dra Hilda Saroinsong dan sejumlah pejabat eselon II. Hanya saja belum lama duduk, tiba-tiba bupati Mitra T2 dihadiahi aksi unjuk rasa dari warga elemen masyarakat Tombatu. Untung saja aksi unjuk rasa itu tidak berlangsung lama. Sehingga pelaksanaan pawai tetap berjalan hingga berakhir sekitar pukul 16.00 Wita. Ketua Bamus Tonsawang Drs Hanny Kindangen mengatakan, aksi unjuk rasa di Tombatu dilakukan sebagai aksi penolakan penggunaan logo baru Mitra. Aksi unjuk rasa ini akan tetap dilakukan sepanjang Pemkab Mitra menghentikan penggunaan logo baru. "Masyarakat akan terus melakukan aksi demo menentang logo merpati," ujar Kindangen. (rockay)

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright by Swara Amoerang 107.7 FM  |  desain by Zhee