Selasa, 02 Maret 2010

UN 2010 Minsel, Siswa Dipungut Biaya

Amurang, RSA
Belum dimulai, Ujian Nasional (UN) 2010 di Minsel sudah makan korban. Pasalnya, UN 2010 khusus bagi siswa di Minsel dipungut biaya beragam. Bahkan, SMKN I Amurang jumlahnya Rp 350 ribu/siswa. Alasan pungutan adalah pengayaan dan lain sebagainua. Namun ternyata ada pro dan kontra soal pungutan diatas. Akibatnya, elemen masyarakat Minsel ikut pertanyakan pungutan diatas.
Ketua FORMIPP Minsel Decky Mintje ketika menghubungi Media Sulut menyebut ada pungutan UN dengan dali sudah disetujui orang tua siswa. ‘’Jumlah pungutan Rp 350 ribu/siswa. Bahkan, UN 2010 ini para siswa sudah diwanti-wanti pihak penyelenggara sekolah tersebut. Bahkan, pemerintah juga sudah melarang hal diatas. Akan tetapi, pada kenyataannya hal diatas tetap berjalan,’’ ujar Mintje. Mintje minta Pemkab Minsel melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Minsel untuk membuat tim dan segera turun melakukan pantauan.
Menurutnya, biaya ujian siswa sudah disediakan pemerintah. Termasuk dalam APBD berjalan dana ujian tertata. Hal ini menjadi perhatian semua pihak. Kalau tidak, maka FORMIPP Minsel meminta pihak berwajib untuk memeriksa semua sekolah yang terindikasi sudah memperkaya diri sendiri. ‘’Kenapa harus ada pungutan sebesar itu. Uang sebesar itu jelas memberatkan orang tua siswa. Berkaitan dengan itu, bahwa aturan sekolah telah melanggar ketentuan. Karena biaya UN sudah ditanggung pemerintah,’’ kata Mintje.
Ketua Komisi C Bidang Pendidikan Tenaga Kerja dan Kesehatan DPRD Minsel Drs Roby Sangkoy, MPd didampingi anggota Grace Dotulong, S.Ked menilai kalau hal diata terjadi pungutan itu salah Pemkab Minsel. ‘’Ya, itu salah Minsel. Sebab, Pemkab Minsel lambat mencairkan dana bantuan untuk sekolah. Sekali lagi, kami sebut semua karena Pemkab Minsel. Maka Pemkab Minsel pun harus bertangungjawab,’’ tukas personil FPG ini. (andries)

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright by Swara Amoerang 107.7 FM  |  desain by Zhee